Doll Alat Musik Tradisional Bengkulu Yang Mendunia
Wartaprima.com - Bengkulu memiliki alat musik yang hanya ada satu-satunya di dunia yakni Doll. Bahkan, alat musik ini juga sudah mendunia karena gemuruhnya hingga ke luar Indonesia. Selain digunakan dalam upacara tabot setiap tahun, tepatnya, tanggal 1 hingga 10 Muharram, untuk memperingati syahinya cucu Nabi Muhammad, Hasan dan Husein, Doll juga sudah digunakan di berbagai event nasional.
Bukan hanya itu, Doll juga digunakan pada pembukaan Asian Games lalu. Tak heran ya, karena memang bunyi dol memiliki khas tersendiri untuk penikmatnya.
Pasti kamu penasarankan sama alat musik Doll yuk simak ulasan berikut ini mengenai alat musik Khas Bengkulu Doll.
Doll adalah salah satu alat musik tradisional yang berasal dari Bengkulu. Alat musik ini jika dilihat dari bentuknya, sekilas mirip dengan alat musik perkusi. Namun bunyi yang dihasilkan dari alat musik Doll ini tidaklah sama dengan alat musik perkusi. Alat musik ini terbuat dari kayu atau bonggol kelapa yang terkenal sangat kuat namun ringan.
Dalam permbuatannya, Bonggol pohon kelapa tersebut diberi lubang di bagian atasnya. Kemudian barulah ditutup dengan kulit kambing atau kulit sapi. Untuk diameter alat musik ini biasanya memiliki ukuran yang besar mencapai 70 cm sampai 125 cm dengan tinggi mencapai 80 cm. Sementara itu, pada alat pemukul Doll ini biasanya memiliki diameter sekitar 5 cm dan panjang sekitar 30 cm. Pembuatan Doll umumnya membutuhkan waktu sekitar 3 minggu, hal tersebut tergantung dari kesediaan kayu yang ada.

Pertunjukan Alat Musik Doll
Alat musik Doll dapat dimainkan dengan 3 (tiga) teknik, yaitu teknik suwena, teknik tamatam, dan teknik suwari. Teknik ketiga ini dimainkan mengikuti dari suasana pertunjukan di mana Doll ini dimainkan. Seperti pada teknik suwena, dalam teknik ini biasanya alat musik Doll dimainkan dengan tempo yang lambat. Teknik ini biasanya dimainkan pada saat suasana berduka cita.

Sedangkan teknik tamatam yang biasanya dimainkan dengan suasana riang. Pada teknik ini Doll akan dimainkan dengan tempo cepat dan juga konstan. Yang terakhir adalah teknik suwari, teknik ini dimainkan dengan menggunakan tempo pukulan satu-satu dan biasanya dimainkan pada saat perjalanan panjang. Dalam memainkan Doll, biasanya akan disandingkan dengan alat musik lainnya seperti alat musik tassa, sejenis rebana yang dipukul dengan memakai rotan.
Dahulu alat musik Doll ini biasa dimainkan di acara-acara khusus seperti pada perayaan Tabot yang dilakukan oleh masyarakat Bengkulu dari keturunan Tabot. Doll tidak dapat dimainkan oleh sembarang orang, hanya orang-orang dari keturunan Tabot saja yang diperbolehkan memainkan alat musik ini.
Seiring dengan perkembangan, alat musik Doll mulai banyak dimainkan di berbagai acara khusus. Seniman-seniman di Provinsi Bengkulu belakangan juga giat mengenalkan alat musik Doll ke tengah-tengah masyarakat umum. Bahkan, bagi yang tertarik mempunyai Doll, yaitu alat musik yang biasanya dicat dengan warna-warna cerah ini biasanya dijual dengan kisaran harga antara Rp. 850.000 sampai jutaan rupiah tergantung dari besar kecilnya Doll.
