Giat Jemput Sakit Warga Binaan, Layanan BPJS Gratis di Rutan Bengkulu Optimal
BENGKULU - Rutan Kelas IIB Bengkulu terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan terhadap warga binaan pemasyarakatan (WBP), khususnya di bidang kesehatan dan pemenuhan hak integrasi. Salah satu inovasi yang berhasil menonjol dalam mendukung hal ini adalah program BPJS, yang merupakan singkatan dari "Beri Pelayanan, Jemput Sekarang." Inovasi ini telah menunjukkan hasil yang signifikan, terutama dalam menekan jumlah warga binaan yang harus dirujuk ke rumah sakit.
Program BPJS ini dirancang untuk memastikan setiap warga binaan mendapatkan pelayanan kesehatan yang cepat dan optimal tanpa harus menunggu. Petugas medis serta petugas yang bertanggung jawab atas hak integrasi berperan aktif dalam pelaksanaan program ini. Mereka secara berkala mengunjungi blok hunian untuk melakukan pemeriksaan kesehatan langsung dan memberikan sosialisasi terkait hak integrasi kepada warga binaan.
Pelayanan Kesehatan Jemput Bola.
Karutan Bengkulu, Yulian Fernando mengungkapkan, salah satu keunggulan dari program ini adalah pendekatan "jemput bola," di mana petugas medis secara langsung melakukan pemeriksaan kesehatan di blok hunian. Hal ini memungkinkan petugas untuk mendeteksi masalah kesehatan lebih awal sebelum menjadi serius.
"Kebiasaan buruk warga binaan adalah enggan untuk memeriksakan kesehatannya langsung ke klinik. Nah dengan sistim jemput bola, petugas medis dapat lebih cepat mendeteksi masalah Kesehatan warga binaan sehingga tidak semakin parah. Alhamdulillah sepanjang tahun 2024, tepatnya setelah penerapan inovasi BPJS,
belum ada WBP yang dirujuk ke Rumah Sakit. Ini merupakan salah satu wujud keberhasilan dari inovasi BPJS," ungkap Yulian.
Selain itu, lanjut Yulian, peningkatan fasilitas Kesehatan di Rutan Bengkulu juga menjadi faktor pendukung dalam mengoptimalkan layanan keshehatan bagi WBP. Saat ini Rutan Bengkulu telah memiliki KLinik Pratama yang memadai. Bahkan Yulian juga mengaku Rutan Bengkulu tengah mengupayakan agar Klinik Pratama tersebut dapat memperoleh akreditasi paripurna.
"Selain inovasi tersebut, kita juga melakukan pembenahan dan peningkatan Klinik Pratama. Sehingga WBP yang sakit dapat tertangani dengan baik," pungkas Yulian.