Skip to main content
x
rutan

Warga Binaan Rutan Bengkulu Diberikan Pendampingan Psikologis, Ini Tujuannya

Bengkulu– Psikolog di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Bengkulu memberikan pendampingan psikologis kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP) sebagai bagian dari upaya peningkatan kesehatan mental. Kegiatan ini berlangsung di ruang konseling Rutan Bengkulu, Jumat (10/1), dengan tujuan mendukung proses rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi para WBP.

Pendampingan ini dilakukan oleh psikolog Rutan Bengkulu, Amalia Hana. Fokus dari kegiatan ini adalah membantu WBP mengatasi tekanan emosional, stres, serta berbagai permasalahan psikologis yang mungkin mereka hadapi selama masa tahanan.

Menurut Kepala Rutan Bengkulu, Yulian Fernando, pendampingan psikologis merupakan salah satu bentuk pelayanan yang penting bagi WBP. "Kami ingin memastikan bahwa warga binaan tidak hanya mendapatkan pembinaan fisik dan keterampilan, tetapi juga pembinaan mental yang memadai. Dengan dukungan psikologis ini, kami berharap mereka dapat menjalani masa pidana dengan lebih baik dan siap kembali ke masyarakat," ujarnya.

Sesi pendampingan berlangsung secara individual, di mana WBP diberikan kesempatan untuk mengungkapkan perasaan dan permasalahan yang mereka hadapi. Psikolog kemudian memberikan solusi dan teknik-teknik manajemen stres yang dapat diterapkan sehari-hari. Selain itu, psikolog juga membantu WBP mengenali potensi diri dan mendorong mereka untuk fokus pada aspek positif dalam hidup mereka.

Pendampingan psikologis ini merupakan bagian dari program pembinaan komprehensif di Rutan Bengkulu, yang meliputi pembinaan spiritual, keterampilan kerja, dan pelayanan kesehatan. Dalam beberapa bulan terakhir, Rutan Bengkulu telah melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan, termasuk menggandeng mitra eksternal dalam mendukung program rehabilitasi.

Kegiatan pendampingan psikologis ini akan terus dilakukan secara rutin untuk memastikan seluruh WBP mendapatkan perhatian yang memadai terhadap kesehatan mental mereka. Dengan langkah ini, Rutan Bengkulu berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih humanis dan mendukung pemulihan warga binaan.

Rutan Bengkulu berharap, melalui pendampingan psikologis yang intensif, WBP dapat lebih siap menghadapi tantangan hidup setelah bebas dan mampu menjadi individu yang lebih baik di tengah masyarakat.