Skip to main content
x
teknologi
Foto bersama

Provinsi Bengkulu Dilirik Industri Mobil Listrik

Potensi Industri yang dimiliki Provinsi Bengkulu terus menjadi magnet kuat bagi investor luar, sebuah perusaan asal Australia yang bergerak di sektor IT, Avass Pty Ltd melirik Bengkulu untuk menjadi pusat industri pembuatan mobil listrik mereka.

"Kita juga mengadakan rapat bersama pak Menteri Perhubungan, kemudian Dirjend Perhubungan Darat, kemudian Pak Ricky salah satu direktur dari Perusahaan Avass dari Australia, mereka berencana menanamkan investasi yang cukup besar dan berskala internasional dalam rangka membangun industri manufakturing mobil listrik, ini untuk kebutuhan ekspor," jelas Gubernur Rohidin usai melakukan rapat khusus bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kamis (9/1/20).

Meningkatnya isu pemanasan global dan mengurangi ketergantungan akan bahan bakar fosil, membuat berbagai negara mulai berlomba dalam mengembangkan kendaraan yang ramah lingkungan serta hemat energi, salah satunya adalah kendaraan bertenaga listrik.

Kendaraan listrik disamping hemat juga tidak menghasilkan gas buang bersifat polutan, hal ini menjadi jawaban untuk mengatasi masalah polusi kendaraan bermotor.

"Era sekarang orang mulai bertransformasi penggunaan energi yang terbarukan, maka saya menawarkan saat saya mengunjungi India beberapa waktu lalu, ternyata Australia sudah membuat sebuah pabrik di India untuk kebutuhan dunia maka saya menawarkan untuk Indonesia yang belum ada pabriknya itu dibangun di Bengkulu," jelas Gubernur Rohidin.

Lahan Pelindo II direncanakan menjadi lokasi pembangunan industri mobil listrik ini, Bengkulu sendiri memiliki banyak keunggulan untuk menjadi pusat industri ketersediaan lahan, akses pelabuhan juga ketersediaan energi yakni listrik yang bahkan telah over supply membuat Bengkulu sangat layak untuk menjadi pusat industri.

"Saya sampaikan kepada pak menteri, kita sangat layak dibangun industri mobil listrik di Bengkulu, kita tersedia lahan yang cukup luas yang sangat layak untuk pembangunan sebuah industri, lalu lahan yang terintegrasi dengan pelabuhan jadi berapapun besar yang di hasilkan itu bisa langsung di ekspor ke berbagai negara tujuan, tentu yang diprioritaskan Indonesia," ungkap Gubernur Rohidin. (Red)

  • Total Visitors: 6075741