Skip to main content
x
Hukum
Kantor Satpol PP Kota Bengkulu

Dugaan Belanja Fiktif Satpol PP Kota, Kejari Lakukan Penyelidikan

Wartaprima.com - Tim penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkulu diduga tengah menyelidiki kasus dugaan belanja fiktif pada realisasi anggaran pada kegiatan pengamanan pemilu 17 April 2019 lalu di Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bengkulu dan tim penyidik telah memanggil lima orang dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Satpol PP Kota Bengkulu untuk dimintai klarifikasi, Senin (14/10/2019).

Kelima orang tersebut yaitu, Martina selaku Kabid Ketibum (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan), Asmilaidi selaku Kasi Ops, Wono selaku Staf, Ujang Jauhari selaku kasi Ketentraman Masyarakat dan Fatimah selaku Bendahara. 

Pada kasus ini diduga, honor ratusan petugas Satpol PP Kota Bengkulu untuk pengamanan di kecamatan dan kelurahan dalam Kota Bengkulu tidak diterima oleh mereka yang bertugas. Selain itu, dugaan belanja fiktif juga terjadi pada beberapa belanja kegiatan lainnya. Didga pada OPD Satpol PP tahun anggaran 2019, jumlah DPA adalah Rp 9.513.218.222. Kemudian, dari jumlah tersebut, dibagi menjadi belanja tidak langsung sebesar Rp 4.338.470.000 dan belanja langsung sebesar Rp 5.174.748.222. Jika di jumlahkan sekitar Rp 3,5 miliar yang dialokasikan untuk belanja penyediaan jasa pendukung administrasi/keamanan/teknis perkantoran, dengan target 195 orang.

Kepala Kejaksaan Negeri Bengkulu Emilwan Ridwan saat dikonfirmasi ia membenarkan jika pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap lima orang tersebut yang merupakan dari Satpol PP Kota Bengkulu. 

"Iya permintaan keterangan seperti yang anda (wartawan) lihat sendiri, " kata Emilwan, Senin (14/10/19).

Lalu, salah satu petugas Satpol PP Kota Bengkulu Asmiliadi saat diwawancarai, iya juga membenarkan bahwa dirinya telah diperiksa oleh Jaksa terkait dugaan belanja fiktif tersebut. 

"Sifatnyakan masih dugaan, biar nanti penegak hukum yang membicarakan kebenaranya, ya saya diperiksa, apa yang saya tahu itu yang saya sampaikan dan mencapai 13 pertanyaan, semua berkaitan ke arah sana," ujar Asmiliadi.

Kemudian, selaku pejabat PPTK Martina saat diwawancarai juga ia hanya memberikan keterangan singkat.

"Ya aku nih saksi apa yang menjadi temuan," tuturnya.(QNadifa) 

  • Total Visitors: 6932703