Sapa Warga Binaan, Karutan Bengkulu Lakukan Sidak dan Dialog Humanis
BENGKULU – Kepala Rumah Tahanan Negara (Karutan) Kelas IIB Bengkulu, Yulian Fernando, melakukan kunjungan langsung ke blok hunian warga binaan, Selasa (15/4) pagi. Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda rutin pembinaan dan pengawasan yang bertujuan untuk memastikan kondisi hunian serta mendengar langsung aspirasi dan keluhan warga binaan.
Didampingi sejumlah staf, Yulian menyusuri satu per satu blok hunian, mulai dari blok Mapenaling, Blok Tahanan dan Blok Narapidana. Dalam kunjungan ini, Yulian tidak hanya melakukan pengecekan terhadap kebersihan dan kelayakan fasilitas, tetapi juga menyapa dan berdialog langsung dengan para warga binaan.
“Saya ingin memastikan bahwa seluruh warga binaan berada dalam kondisi yang sehat, aman, dan nyaman. Selain itu, kunjungan ini juga menjadi momen untuk mendengarkan masukan dari warga binaan secara langsung,” ujar Yulian Fernando di sela-sela kegiatan.
Dengan penuh keakraban, Karutan menyempatkan diri berbincang santai dengan warga binaan. Ia menanyakan tentang pelayanan kesehatan, kualitas makanan, serta kegiatan pembinaan yang telah berjalan di dalam rutan. Beberapa warga binaan pun tampak antusias menyampaikan pendapat dan harapannya.
Salah satu warga binaan, RM (58), mengungkapkan rasa terima kasih atas perhatian yang diberikan pimpinan Rutan. “Kami merasa dihargai dan diperhatikan. Semoga pembinaan di sini terus ditingkatkan,” ujarnya.
Selain berdialog, Karutan juga mengingatkan warga binaan untuk tetap menjaga kebersihan, ketertiban, dan mengikuti seluruh aturan yang berlaku. Ia menekankan bahwa masa pidana yang sedang dijalani adalah waktu untuk introspeksi dan memperbaiki diri agar kelak dapat kembali ke masyarakat dengan lebih baik.
Yulian juga mengapresiasi kerja keras petugas pengamanan yang terus menjaga stabilitas dan keamanan lingkungan hunian. Ia meminta seluruh jajaran untuk terus meningkatkan sinergi dan menjaga integritas dalam menjalankan tugas.
“Kegiatan seperti ini penting untuk membangun komunikasi yang baik antara petugas dan warga binaan. Kita harus hadir, mendengarkan, dan memberikan solusi. Itu bentuk pelayanan dan tanggung jawab kita sebagai insan pemasyarakatan,” pungkas Yulian.